IMAN KEPADA KITAB ALLAH


Iman Kepada Kitab Allah.
Bersama : Tokhidin, S.Ag
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP N 1 Margasari Kab Tegal

Kompetensi Dasar :
3.3 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab Allah.

Etimologi

Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman yang ketiga.

Pengertian iman kepada kitab Allah yaitu mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para Nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah
KitabDiturunkan Kepada
TauratNabi Musa a.s.
ZaburNabi Daud a.s.
InjilNabi Isa a.s.
Al-Qur’anNabi Muhammad ﷺ

Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah SWT berikut :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحٰفِظُونَ

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."

(QS. Al-Hijr 15: Ayat 9)

Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Allah SWT telah menurunkan beberapa kitab di dunia untuk dijadikan petunjuk bagi manusia yang hidup di dunia. Manusia wajib memahami isi dari kitab yang diturunkan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar manusia tidak tersesat dalam menjalankan hidupnya serta akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.

Kitab yang diturunkan oleh Allah kepada utusan-Nya sangat banyak jumlahnya. Akan tetapi dalam Al-Qur’an hanya 4 kitab yang menjadi kitab besar petunjuk bagi umat manusia di dunia. Empat kitab tersebut saling melengkapi isinya.

Sangat pentingya kedudukan kitab Allah SWT dalam mengatur kehidupan di dunia maka manusia diperintahkan untuk beriman.

Iman kepada kitab-kitab Allah, artinya meyakini bahwa Allah SWt telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Nabi dan rasul, untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia, agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk rukun iman yang ke 3 dan wajib diyakini oleh setiap orang Islam.

Alloh SWT menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci Alloh yang turun sebelum Al-Qur’an seperti yang disebutkan dalam firman Allah berikut ini :

Nama Nama Kitab Allah SWT yang disebut di dalam Al-Qur’an.

Al Kutub secara bahasa berarti kitab-kitab Allah. Sedangkan secara istilah adalah kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada rasul-rasulNya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sedangkan pengertian Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.

Kitab Allah SWT yang diturunkan ke dunia berjumlah banyak. Akan tetapi jumlahnya belum bisa dipastikan jumlahnya. Ada beberapa tokoh berpendapat dengan dasar pada sumber-sumber Islam jaman dulu. Seperti yang diungkapkan oleh Syeikh Suhaimin yang menyatakan bahwa jumlah kitab-kitab Allah SWT tidak terhitung jumlahnya.

Sedangkan menurut pendapat-pendapat ulama lainnya bahwa kitab Allah SWT itu ada 104 dan 114 kitab. Dari sekian jumlah kitab Allah SWT yang turun di dunia maka hanya 4 kitab yang dapat dipelajari. Kitab-kitab tersebut dituliskan dalam Al-Qur’an baik siapa rasul yang menerima dan cerita sejarahnya.

Maka dari itu, umat muslim hanya diwajibkan untuk mengimani 4 kitab ini. Adapun penjelasan dari kitab-kitab Allah SWT tersebut adalah sebagai berikut :

Kitab Taurat.

Allah SWT telah menjelaskan di dalam Surah al-Isra ayat 2 bahwa telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. Kitab Taurat diturunkan agar dapat menjadi petunjuk bagi umat Nabi Musa yaitu Bani Israil. Kitab ini ditulis dengan bahasa Tora yaiu bahasa yang dipakai oleh kaum Nabi Musa a.s..

Tujuan diturunkan kitab Taurat ini untuk membimbing kaum Bani Israil agar lurus dan taat terhadap perintah-Nya. Mereka tidak lagi untuk menyembah berhala atau mengagung-agungkan Firaun.

Isi dari kitab Taurat yaitu sepuluh perintah dari Allah SWT. Adapun sepuluh perintah tersebut sebagai berikut :

1. Menghormati dan mencintai satu tuhan yaitu Allah SWT

2. Menyebutkan nama Allah dengan hormat.

3. Kuduskanlah hari Tuhan (hari Sabat, 7 hari setelah bekerja selama enam minggu) 

4. Menghormati orang tua (bapak dan ibu)

5. Tidak boleh membunuh

6. Tidak boleh mencabul

7. Tidak boleh mencuri.

8.Tidak boleh berdusta

9. Tidak boleh berbuat cabul

10. Tidak boleh memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal

Kitab Zabur

Kitab zabur adalah kitab kedua yang diturunkan oleh Allah SWT kepada utusan-Nya. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud a.s. dengan bahasa Qibti. Kitab ini ditujukan keapda bangsa israil untuk menjadi pedoman hidup agar lurus dijalanNya.

Kitab Zabur berasal dari kata zabara-zabur yang artinya menulis. Peristiwa-peristiwan ditulis dalam 150 nyanyian yang disenandungkan oleh Nabi Daud a.s. Secara umum nyanyian tersebut berisi lima jenis yaitu :

  • Nyanyian untuk selalu taat kepada Allah SWT
  • Nyanyian untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT
  • Ratapan-ratapan jamaah
  • Ratapan dan doa individu
  • Nyanyian untuk raja

Kitab Injil

Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan sebelum turunnya Al-Qur’an. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Isa a.s. sebagai pedoman hidup Bangsa Nasrani di Yerusalem. Kitab ini ditulis dengan menggunakan huruf Suryani. Sebelum diturunkan kitab ini bangsa Nasrani berlaku tidak sesuai dengan tuntunan Islam.

Mereka hidup dalam jaman yang dikenal yaitu jaman jahiliyah. Mereka selalu melakukan perbuatan dosa berupa kerakusan maupun ketamakan. Melihat keadaan demikian maka Allah SWT menurunkan Kitab Injil kepada Nabi Isa a.s. agar umat nasrani untuk tidak berbuat dosa dan kembali ke jalanNya.

Kitab Al-Qur’an

Allah SWT menerangkan bahwa diturunkan Al-Qur’an oleh Allah SWT dijadikan sebagia petunjuk umat manusia sampai akhir zaman. Al-Qur’an adalah kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ dan juga menjadi kitab terakhir yang sempurna sebagai pedoman hidup manusia di dunia agar selamat di dunia dan akhirat.

Al-Qur’an juga menjadi penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan sebelumnya. Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab dikarenakan kitab ini turun di Jazirah Arab tepatnya di kota Mekah.

Isi dari kitab ini berupa firman-firman Allah SWT yang berisi kabar gembira maupun buruk, perintah maupun larangan, serta sejarah orang-orang yang terdahulu. Oleh karena itu, kalian harus wajib beriman kepada kitab Al-Qur’an ini.

Kedudukan Kitab-Kitab Allah SWT

Kitab-kitab Allah SWT memiliki kedudukan dalam berbagai hubungan kehidupan di dunia. Hal ini dikarenakan kitab Allah SWT adalah sebagai pedoman hidup manusia di dunia. Adapun kedudukan kitab Allah sebagai berikut :

  • Sebagai pedoman hidup dalam hubungan manusia dengan Allah SWT
  • Sebagai pedoman hidup dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri
  • Sebagai pedoman hidup dalam hubungan manusia dengan sesama manusia
  • Sebagai pedoman hidup dalam hubungan manusia dengan alam

Fungsi Iman Kepada Kitab Allah SWT

Mengimani kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari akan membentuk manusia memiliki kepribadian yang baik. Kitab-kitab Allah SWT mengajarkan tata cara kehidupan yang baik dan akan membawa manusia kearah kebenaran. Secara keseluruhan fungsi iman keapda Kitab Allah SWT adalah sebagai berikut :

  • Sebagai stabilisator bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia (dalam kehidupan pribadi)
  • Mendorong manusia untuk senantiasa berperilaku baik dan gemar beramal saleh (dalam kehidupan bermasyarakat)
  • Meningkatkan rasa bertanggung jawab dalam memberantas segala kumudaratan
  • Mengajak setiap pemimpin bangsa agar selalu bersikap adil dan dapat memakmurkan rakyatnya (dalam kehidupan berbangsa dan bernegara)
  • Memiliki jiwa yang sosial kepada sesama
  • Mendorong manusia untuk menjaga lingkungan hidupnya
  • Memiliki sikap sabar dalam menerima cobaan dari Allah SWT

Disamping itu dalam beriman kepada kitab-kitab Allah SWT harus dilandasi jiwa yang bersih dan berhati suci. Hal ini dilakukan agar terjalin hubungan kebersamaan dalam memandang sesamanya walaupun berbeda-beda antar sesama.

Komentar